Ada dua jenis di dalam bahasa Indonesia, yaitu sebagai
kata depan dan sebagai imbuhan (awalan). Keduanya paling sering digunakan, baik
dalam lisan maupun tulisan. Meski tidak tampak berbeda bila digunakan dalam
lisan, tetapi bentuk di harus
dibedakan penulisannya bila dituliskan.
Pembedaan itu telah
diatur dalam EyD. Disebutkan bahwa di- yang
berupa awalan harus ditulis serangkai atau digabung dengan kata yang
mengikutinya, misalnya ditulis, dibaca,
diterima. Sebaliknya, bila bentuk di itu
merupakan kata depan, penulisannya harus dipisahkan dengan kata yang
mengikutinya. Ini dapat dilihat pada contoh berikut: di kantor, di pasar, di atas meja.
Persoalannya adalah tidak
semua orang dapat dengan mudah membedakan di-
sebagai awalan dan di sebagai
kata depan. Hal ini pula yang menyebabkan sebagian orang salah menulis bentuk di itu.
Sebenarnya
mengidentifikasi di- sebagai awalan
dan sebagai kata depan cukup mudah. Kita dapat mengujinya dengan mengubah di menjadi me-, mem, men-, meny-, meng-.
Bila kata yang diikuti bentuk di dapat
berubah menjadi me-, mem, men-, meny-, atau meng-, pertanda bahwa di pada bentuk itu merupakan awalan
sehingga harus dirangkai atau digabung penulisannya. Namun, bila tidak
berterima setelah diubah, bentuk di berarti
kata depan. Mengapa harus diuji dengan me-,
mem, men-, meny-, atau meng-? Secara kebahasaan, bentuk-bentuk itu
merupakan imbuhan penanda aktif yang bila dipasifkan menjadi awalan di-.
Anda ragu, apakah di pada kata di baca ditulis terpisah atau digabung? Coba ubah dengan imbuhan mem- sehingga menjadi membaca. Karena berterima, berarti di pada dibaca harus ditulis serangkai atau digabung karena merupakan
awalan. Lalu, dengan cara yang sama, coba ubah di pada kata didapur
menjadi medapur? Tentu saja hasil
pengubahan seperti itu tidak ada dalam bahasa Indonesia. Itu berarti di pada kata di dapur adalah kata depan sehingga harus dipisahkan penulisannya dengan
kata yang mengikutinya. Mudah bukan?
Coba gunakan cara tadi
untuk mengidentifikasi apakah di pada
kata berikut ditulis terpisah atau digabung: di pekerjakan, di ambil, di tembak, di selamatkan. Bila setelah
menguji, Anda mengatakan bahwa di pada
kata-kata itu merupakan awalan sehingga harus ditulis serangkai, pertanda Anda
berhasil menerapkan cara yang saya sampaikan. Selamat mencoba![]
No comments:
Post a Comment
Komentarilah dengan Bijak dan Rekonstuktif. Terima Kasih atas Komentar Anda!