New
Banyak orang menggunakan tenggang
waktu untuk menyatakan jangka waktu. Ada pula yang menggunakan tenggat waktu untuk menyatakan makna
yang sama. Sebagian orang mempertanyakan di antara kata tenggang dan tenggat,
yang manakah bentuk yang tepat atau benar?
Bila merujuk pada Kamus Besar
Bahasa Indonesia, kedua kata itu merupakan kata yang benar alias kata baku.
Artinya, keduanya benar bila digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Yang menjadi masalah adalah pemakaian kata waktu setelah tenggang atau tenggat.
Secara kebahasaan, kata waktu tepat
digunakan setelah kata tenggang karena
tenggang bermakna ‘batas, upaya, usaha, ikhtiar.’
Sayangnya, orang salah
kaprah menggunakan kata waktu setelah
tenggat (tenggat waktu). Kata waktu tidak tepat digunakan setelah tenggat karena kata ini bermakna ‘batas waktu’. Dengan kata lain, di
dalam kata tenggat sudah tercakup
kata waktu sehingga tak perlu
dimunculkan kembali kata waktu secara
eksplisit. Bila kata waktu tetap
digunakan, terjadilah bentuk yang lewah atau mubazir.
Salah kaprah seperti tenggat waktu itu tidak jauh berbeda
dengan pemakaian kata yang sudah bermakna jamak, tetapi tetap digunakan kata
penanda jamak, misalnya pada bentuk ratusan
massa atau puluhan massa. Massa
merupakan kata benda yang sudah bermakna jamak sehingga pemakaian kata lain
yang juga menyatakan jamak sebelum atau setelah kata massa, seperti pada contoh yang disebutkan sebelumnya, melahirkan
bentuk yang lewah alias mubazir. Seharusnya, bentuk yang benar adalah ratusan orang atau puluhan orang, bukan ratusan
massa atau puluhan massa.
Mari menggunakan kata tenggat saja tanpa diikuti waktu dan ratusan orang atau puluhan
orang, bukan ratusan massa atau puluhan massa.[]
No comments:
Post a Comment
Komentarilah dengan Bijak dan Rekonstuktif. Terima Kasih atas Komentar Anda!