Bagi
siapa pun waktu sangat berarti. Itulah sebabnya muncul ungkapan time is money atau waktu adalah pedang. Karena pentingnya waktu, hampir semua bahasa
di dunia ini memiliki kosakata untuk menyatakan waktu.
Bahasa
Indonesia, misalnya, mempunyai perbendaharaan kosakata tentang waktu yang tidak
sedikit. Hari ini, besok, kemarin, lusa, dsb. merupakan kata-kata bahasa Indonesia
yang saban hari kita dengar. Kata-kata tersebut sudah pasti memiliki arti, dan
jika dikaitkan dengan budaya masyarakat penggunanya akan memiliki arti yang
‘khas’. Yang saya maksud ‘khas’ dalam tulisan ini berkaitan dengan perbedaan
artinya jika dikaitkan antara satu bahasa dan bahasa lainnya.
Sebut
saja dalam budaya masyarakat Jawa, misalnya. Bagi orang Jawa, besok bukan berarti hari sesudah hari ini, melainkan kapan-kapan atau untuk waktu
yang tidak jelas.
Bahasa
Aceh juga memiliki kekhasan yang seperti itu. Besok dalam bahasa Austronesia ini berarti singöh. Namun, singöh bagian sebagian dialek bahasa
Aceh bukan berarti ‘besok’, melainkan ‘kapan-kapan’ atau ‘tidak jelas
waktunya’. Jadi, jika Anda bertanya, “Pajan
kajak u rumoh lôn?”, lalu dijawab “Singöh
tajak”, sebaiknya Anda jangan menunggu besok karena belum tentu dia akan
datang.
Singöh baru bermakna ‘benar-benar besok
(hari sesudah hari ini)’ apabila disertai kata meungöh atau beungöh sehingga
menjadi singöh meungöh atau singöh beungöh. Kata ini jika diartikan
per kata adalah singöh ‘besok’ dan meungöh, beungöh ‘pagi’. Bila dirangkaikan,
bermakna besok pagi.
Namun
makna dalam bahasa Indonesia seperti itu, jelas-jelas tidak sama dengan
maknanya ‘sebenarnya’ dalam bahasa Aceh.
Dalam
konteks kata singöh meungöh (beungöh),
beungöh atau meungöh belum tentu pagi, bisa saja dari pagi sampai sore. Artinya,
meskipun singöh meungöh sudah jelas
besok, bukan berarti besok yang dimaksud adalah besok pagi. Bisa saja maksudnya pagi,
siang, sore.
Berdasarkan
kenyataan itu, jika ada orang mengatakan, “Singöh
meungöh (beungöh) lôn kujak u rumah kah, jangan buru-buru menafsirkan yang
bersangkutan akan datang besok pagi,
bukan siang atau sore. Ini karena kata tersebut bermakna ‘batas waktu mulai dari
pagi sampai dengan sore’. Bisa jadi
orang itu akan datang besok pagi, besok
siang, besok sore, yang jelas dia akan datang, tetapi singöh meungöh.
Lalu, apa
kata yang digunakan untuk mengungkapkan waktu besok pagi dalam bahasa Aceh? Dalam hal ini ada beberapa alternatif
yang sering digunakan oleh penutur bahasa Aceh. Pertama, singöh meungöh disertai oleh angka yang menyatakan waktu, misalnya singöh meungöh poh 8, singöh meungöh poh 10,
singöh meungöh poh 11.
Alternatif
kedua adalah dengan mengulang kata beungöh sehingga menjadi singöh beungöh-beungöh. Namun, kata ini
khusus untuk besok pagi-pagi sekali. Kalau untuk pagi-pagi buta, kata yang digunakan singöh beungöh-beungöh that.
sumber foto: www.akuinginsukses.com
No comments:
Post a Comment
Komentarilah dengan Bijak dan Rekonstuktif. Terima Kasih atas Komentar Anda!