2015-10-16

Lagèe Tareupah Aneuk Jôk bak Abah Bui

Orang pelit atau kikir disebut ureung kriet dalam bahasa Aceh. Cara menyebut urueng kriet dalam bahasa Aceh bermacam-macam, tergantung pada kualitas kriet seseorang apakah that kriet, kriet that, göt that kriet, kriet that-that, kriet putôh bulèe idông, kriet tulo, atau kriet maté. Yang jelas, semua itu adalah sebutan orang Aceh untuk ureung kriet.

Orang yang amat sangat pelit dikatakan göt that kriet. Dalam bentuk ungkapan, orang yang göt that kriet juga sering disebut kriet putôh bulèe idông, kriet tulo, atau kriet maté. Jika meminta sesuatu pada orang ini, jangan pernah berharap akan diberikan karena
kriet yang diderita olehnya adalah penyakit kronis “stadium 4”.

Orang kriet jenis ini tidak hanya kriet dalam satu hal, tetapi juga dalam berbagai hal. Kalaupun akan memberi, dia mengharapkan balasan dari yang meminta itu. Bahkan, dia juga akan mengungkit kebaikannya agar diketahui semua orang.

Ureung kriet kadangkala juga disebutkan oleh orang Aceh dalam bentuk perumpamaan, baik dengan menggunakan kata lagèe maupun tidak. Salah satu perumpamaannya adalah lagèe tareupah aneuk jôk bak abah bui. Perumpamaan tersebut dapat diartikan ‘seperti merebut kolang-kaling di mulut babi.

Ini ditujukan kepada orang yang sangat kikir. Dalam konteks kehidupan terdapat manusia yang ditamsilkan seperti ini, yaitu yang sangat kikir. Manusia ini diibaratkan seperti buah kolang-kaling yang berada di mulut babi. Mustahil buah tersebut dapat diambil karena kolang-kaling merupakan makanan kesukaan babi. Meski berusaha merebut secara paksa, tak mungkin babi melepaskannya.

Manusia kikir juga seperti itu. Semua yang telah berada dalam genggamannya sangat sulit dilepaskannya. Apa yang dimilikinya sangat berat dibagikan untuk orang lain meski tahu bahwa orang lain sangat membutuhkan bantuannya. Dari orang seperti ini sangat sulit permintaan kita terkabul. Ia punya prinsip, miliknya adalah miliknya, tidak boleh diberikan kepada orang lain. Semoga kita tak diumpamakan lagèe tareupah aneuk jôk bak abah bui karena sifat kriet putôh bulèe yang bersarang di hati.[]

No comments:

Post a Comment

Komentarilah dengan Bijak dan Rekonstuktif. Terima Kasih atas Komentar Anda!