Rasulullah memiliki pola hidup sehat yang luar biasa sehingga dalam
catatan sejarah, seumur hidupnya, Rasulullah hanya pernah sakit dua kali.
Pertama, ketika diracun oleh seorang wanita Yahudi yang menghidangkan makanan
kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam di Madinah. Kedua, ketika
menjelang wafatnya.
Karena pola hidup sehat Rasulullullah yang luar biasa, banyak orang
menirunya, seperti aktor laga dunia berkebangsaan Belgia, Jean-Claude
Van Damme.
Van Damme
seorang aktor yang terkenal karena aksi bela dirinya di setiap film laga. Di
usia yang 55 tahun, tubuhnya masih sangat prima. Ini tampak dari setiap gerakan
bela diri yang ia bintangi dalam film laganya di saat usianya yang tak muda
lagi.
Untuk
mencapai kebugaran tubuh, Van Damme ternyata punya cara yang tak terduga. Dalam
sebuah isi wawancara, ia mengaku mengikuti kebiasaan Nabi Muhammad saw. dalam
hal pola makan.
“Bacalah.
Temuan-temuan dari muslim, banyak hal baik (di situ). Nabi Muhammad sangat
cerdas,” ungkap Van Damme mengawali penjelasannya.
Menurut Van
Damme, Nabi Muhammad saw. adalah sosok yang cerdas karena mengetahui apa yang
baik dan tidak baik bagi tubuh di masa depan.
Seperti
yang telah diketahui, Rasulullah telah mencontohkan gaya hidup yang menghindari
makanan atau minuman yang memiliki dampak tidak baik bagi kesehatan tubuh.
Salah satu yang dicontohkan ialah alkohol.
“Beliau
(Nabi Muhammad) mengetahui apa yang baik untuk masa depan, mengenai tubuh,”
tambah Van Damme.
Tak sekadar
mengikuti gaya hidup ala Rasullullah, Van Damme pun mengajak agar orang-orang
untuk membuktikan sendiri manfaat baik dari meniru gaya hidup Rasulullah juga.
Bagi Van
Damme, semua yang dibutuhkan untuk menjaga kebugaran tubuh telah ada dalam
ajaran mengenai pola makan sehat yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad.
“Percayalah
pada saya, kamu mendapatkan semua yang kamu butuhkan di situ,” pesan Van Damme.
Lantas,
bagaimana pola makan Rasululullah?
Dikutip
dari eramuslim.com,
pola makan Rasulullah adalah sebagai berikut:
1. Di pagi
hari, Rasulullah menggunakan siwak untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi.
Organ tubuh tersebut merupakan organ yang sangat berperan dalam konsumsi
makanan. Apabila mulut dan gigi sakit, biasanya proses konsumsi makanan menjadi
terganggu.
2. Di pagi
hari pula Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam membuka menu sarapannya
dengan segelas air dingin yang dicampur dengan sesendok madu asli. Khasiatnya
luar biasa. Dalam Alquran, madu merupakan syifaa
(obat) yang diungkapkan dengan isim nakirah
menunjukkan arti umum dan menyeluruh. Pada dasarnya, bisa menjadi obat berbagai
penyakit. Ditinjau dari ilmu kesehatan, madu berfungsi untuk membersihkan
lambung, mengaktifkan usus-usus dan menyembuhkan sembelit, wasir, dan
peradangan.
“Sesungguhnya
Rasulullah saw. minum air zamzam sambil berdiri. “(Diriwayatkan oleh Ahmad bin
Mani’, dari Husyaim, dari `Ashim al Ahwal dan sebagainya,dari Sya’bi, yang
bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.)
“Sesungguhnya
Rasulullah saw menarik nafas tiga kali pada bejana bila Beliau minum. Beliau
bersabda, “Cara seperti ini lebih menyenangkan dan menimbulkan kepuasan.”
(Diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa’id, dan diriwayatkan pula oleh Yusuf bin
Hammad,keduanya menerima dari `Abdul Warits bin Sa’id, dari Abi `Ashim, yang
bersumber dari Anas bin Malik r.a.)
“Minuman
yang paling disukai Rasulullah saw. adalah minuman manis yang
dingin.”(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi `Umar, dari Sufyan, dari Ma’mar, dari
Zuhairi, dari `Urwah, yang bersumber dari `Aisyah r.a.)
3. Masuk waktu
duha (pagi menjelang siang), Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam senantiasa
mengonsumsi tujuh butih kurma ajwa’
(matang). Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda, “Barang
siapa yang makan tujuh butir kurma, akan terlindungi dari racun”.
Hal itu
terbuki ketika seorang wanita Yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah
pada sebuah percobaan pembunuhan di Perang Khaibar. Racun yang tertelan oleh
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam kemudian dinetralisasi oleh zat-zat
yang terkandung dalam kurma. Salah seorang sahabat, Bisyir ibu al Barra’ yang
ikut makan tersebut akhirnya wafat, tetapi Rasulullah shallallahu’alaihi wa
sallam selamat dari racun tersebut.
4.
Menjelang sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak zaitun.
Selain itu, Rasulullah juga mengonsumi makanan pokok seperti roti. Manfaatnya
banyak sekali, di antaranya mencegah lemah tulang, kepikunan di hari tua,
melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol dan melancarkan pencernaan. Roti
yang dicampur cuka dan minyak zaitun juga berfungsi untuk mencegah kanker dan
menjaga suhu tubuh di musim dingin.
“Keluarga
Nabi saw. tidak pernah makan roti sya’ir
sampai kenyang dua hari berturut-turut hingga Rasulullah saw. wafat.”
(Diriwayatkan oleh Muhammad bin al Matsani, dan diriwayatkan pula oleh Muhammad
bin Basyar, keduanya menerima dari Muhammad bin Ja’far, dari Syu’bah, dari
Ishaq, dari Abdurrahman bin Yazid, dari al Aswad bin Yazid, yang bersumber dari
`Aisyah r.a.)
Sya’ir, khintah, dan bur,
semuanya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan “gandum”, sedangkan sya’ir merupakan gandum yang paling
rendah mutunya. Kadangkala ia dijadikan makanan ternak, tetapi dapat pula
dihaluskan untuk makanan manusia.
Abdurrahman
bin Yazid dan al Aswad bin Yazid bersaudara, keduanya rawi yang
tsiqat.”Rasulullah saw. tidak pernah makan di atas meja dan tidak pernah makan
roti gandum yang halus, hingga wafatnya.”(Diriwayatkan oleh `Abdullah bin
`Abdurrahman, dari’Abdullah bin `Amr –Abu Ma’mar-,dari `Abdul Warits, dari
Sa’id bin Abi `Arubah, dari Qatadah, yang bersumber dari Anas r.a.)
“Sesungguhnya
Rasulullah bersabda, “Saus yang paling enak adalah cuka.”
Abdullah
bin `Abdurrahman berkata, “Saus yang paling enak adalah cuka.”(Diriwayatkan
oleh Muhammad bin Shal bin `Askar dan `Abdullah bin`Abdurrahman,keduanya
menerima dari Yahya bin Hasan,dari Sulaiman bin Hilal, Hisyam bin Urwah, dari
bapaknya yang bersumber dari `Aisyah r.a.)
“Rasulullah
saw bersabda, “Makanlah minyak zaitun dan berminyaklah dengannya. Sesungguhnya
ia berasal dari pohon yang diberkahi.”(Diriwayatkan oleh Mahmud bin Ghailan,
dari Abu Ahmad az Zubair, dan diriwayatkan pula oleh Abu Nu’aim, keduanya
menerima dari Sufyan, dari ` Abdullah bin `Isa, dari seorang laki-laki ahli
syam yang bernama Atha’, yang bersumber dari Abi Usaid r.a.)
5. Di malam
hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur-sayuran. Beberapa riwayat
mengatakan, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam selalu mengonsumsi sana al
makki dan sanut. Menurut Prof. Dr. Musthofa, di Mesir keduanya mirip dengan sabbath dan ba’dunis. Mungkin istilahnya cukup asing bagi orang di luar Arab,
tapi dia menjelaskan, intinya adalah sayur-sayuran. Secara umum, sayuran
memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama yaitu menguatkan daya tahan tubuh
dan melindungi dari serangan penyakit.
6.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tidak langsung tidur setelah makan
malam. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk
lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna. Caranya juga bisa dengan
salat.
7. Di samping
menu wajib di atas, ada beberapa makanan yang disukai Rasulullah, tetapi tidak
rutin mengonsumsinya. Di antaranya, tsarid,
yaitu campuran antara roti dan daging dengan kuah air masak. Beliau juga senang
makan buah yaqthin atau labu air,
yang terbukti bisa mencegah penyakit gula. Kemudian, beliau juga senang makan
buah anggur dan hilbah (susu).
“Nabi saw.
memakan qitsa dengan kurma (yang baru
masak).”(Diriwayatkan oleh Isma’il bin Musa al Farazi, dari Ibrahim bin Sa’id,
dari ayahnya yang bersumber dari `Abdullah bin Ja’far r.a.)
Qitsa adalah sejenis buah-buahan
yang mirip mentimun, tetapi ukurannya lebih besar (Hirbis) “Sesungguhnya Nabi
saw. memakan semangka dengan kurma (yang baru masak)”(Diriwayatkan oleh Ubadah
bin `Abdullah al Khaza’i al Bashri, dari Mu’awiyah bin Hisyam,dari Sufyan, dari
Hisyam bin `Urwah, dari bapaknya, yang bersumber dari `Aisyah r.a.)
8.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam sering menyempatkan diri untuk
berolahraga. Terkadang beliau berolahraga sambil bermain dengan anak-anak dan
cucu-cucunya. Pernah pula Rasulullah lomba lari dengan istri tercintanya,
Aisyah radiyallahu’anha.
9.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tidak menganjurkan umatnya untuk begadang.
Hal itu yang melatari beliau tidak menyukai berbincang-bincang dan makan
sesudah waktu isya. Biasanya beliau tidur lebih awal supaya bisa bangun lebih
pagi. Istirahat yang cukup dibutuhkan oleh tubuh karena tidur termasuk hak
tubuh.
Fakta-fakta
di atas menunjukkan pola makan Rasulullah ternyata sangat cocok dengan irama
biologi berupa siklus pencernaan tubuh manusia yang oleh pakar kesehatan
disebut circadian rhytme (irama
biologis). Inilah yang disebut dengan siklus alami tubuh yang menjadi dasar
penerapan Food Combining (FC).
Selain itu,
ada beberapa makanan yang dianjurkan untuk tidak dikombinasikan untuk dimakan
secara bersama-sama. Makanan-makanan tersebut antara lain sebagai berikut:
Jangan
minum susu bersamaan dengan makan daging.
Jangan
makan ayam bersamaan dengan minum susu.
Jangan
makan ikan bersamaan dengan telur.
Jangan
makan ikan bersamaan dengan daun salad.
Jangan
minum susu bersamaan dengan cuka.
Jangan
makan buah bersamaan dengan minum susu
Demikianlah
pola makan Rasulullah. Semoga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.[]
No comments:
Post a Comment
Komentarilah dengan Bijak dan Rekonstuktif. Terima Kasih atas Komentar Anda!