Untuk berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa.
Penyampaiannya dapat secara lisan ataupun tulisan. Komunikasi lisan berlangsung
dengan cara tatap muka atau menggunakan media, seperti gawai. Secara lisan pula,
pihak yang terlibat dalam pembicaraan dapat mendengar langsung substansi
percakapan. Maka, kecil kemungkinan terjadi salah paham. Kalaupun terjadi,
koreksi dapat segera dilakukan.
Lain halnya dengan tulisan. Komunikasi jenis ini lazim
terjadi tanpa tatap muka. Perantinya berupa kertas. Melalui kertas, si
penyampai pesan mengutarakan segala pikirannya. Pada bentuk komunikasi ini
rentan terjadi kesalahpahaman akibat ketidaktepatan kata atau kalimat yang
digunakan. Koreksi pun tak dapat dilakukan segera. Ini pula yang menjadi
kekurangan komunikasi tulisan. Namun, sebagai bukti autentik, tulisan jauh
lebih kuat daripada lisan.
Meski ada kekurangan, kedua bentuk komunikasi itu dipakai
bersamaan dalam jibaku rutinitas manusia. Timbul pertanyaan, dalam peradaban
kehidupan manusia, bentuk komunikasi mana yang lebih dulu ada? Apakah tulisan
lebih dulu ada daripada lisan ataukah lisan yang lebih dulu?
Jika ditilik dari fase perkembangan kehidupan manusia,
tentulah bahasa lisan muncul lebih dulu tinimbang tulisan. Ada banyak hal yang
membuktikan ini.
Pertama, di awal-awal pertumbuhannya, manusia mana pun di dunia
ini belajar bahasa secara lisan beberapa tahun sebelum mereka belajar membaca
atau menulis. Tidak ada manusia di awal-awal perkembangannya belajar membaca
dan menulis. Dua aktivitas ini digeluti ketika terlebih dahulu bahasa lisan
dikuasai.
Bukti berikutnya, cermati aktivitas komunikasi orang dewasa.
Antara lisan dan tulisan, manakah yang paling banyak dilakukan? Jawabannya
pastilah berbahasa secara lisan. Rutinitas ini berlangsung saban hari, bahkan
ketika tidur sekalipun. Namun, tak demikian dengan tulisan. Hanya segelintir
orang yang melakukannya. Itu pun tidak dalam frekuensi yang sering.
Bukti lain, semua sistem tulisan mewakili bentuk ucapan dan
tidak mewakili ide ataupun objek dalam dunia nonkebahasaan.
Semua kegiatan kerja sama yang tertata bergantung kepada
bahasa sebagai sarana untuk mengawasi dan mengarahkan kegiatan. Ini adalah bukti
keempat bahwa tradisi lisan lebih dulu ada di permukaan bumi ini daripada
tulisan.
Karena bahasa lisan lebih dulu ada daripada tulisan, kita
tidak akan pernah tahu bagaimana Nabi Musa bersuara di Gunung Sinai, bagaimana Isa
berseru kepada pengikutnya, bagaimana Alexander Agung memberi perintah kepada
pasukannya. Tak ada catatan tentang itu.
Itulah beberapa bukti bahwa bahasa lisan telah lebih dulu
ada daripada tulisan.[]
No comments:
Post a Comment
Komentarilah dengan Bijak dan Rekonstuktif. Terima Kasih atas Komentar Anda!