2016-05-05

Bahasa Lisan dan Tulisan, Manakah Lebih Dulu Ada?

Untuk berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa. Penyampaiannya dapat secara lisan ataupun tulisan. Komunikasi lisan berlangsung dengan cara tatap muka atau menggunakan media, seperti gawai. Secara lisan pula, pihak yang terlibat dalam pembicaraan dapat mendengar langsung substansi percakapan. Maka, kecil kemungkinan terjadi salah paham. Kalaupun terjadi, koreksi dapat segera dilakukan.

Lain halnya dengan tulisan. Komunikasi jenis ini lazim terjadi tanpa tatap muka. Perantinya berupa kertas. Melalui kertas, si penyampai pesan mengutarakan segala pikirannya. Pada bentuk komunikasi ini rentan terjadi kesalahpahaman akibat ketidaktepatan kata atau kalimat yang digunakan. Koreksi pun tak dapat dilakukan segera. Ini pula yang menjadi kekurangan komunikasi tulisan. Namun, sebagai bukti autentik, tulisan jauh lebih kuat daripada lisan.


Meski ada kekurangan, kedua bentuk komunikasi itu dipakai bersamaan dalam jibaku rutinitas manusia. Timbul pertanyaan, dalam peradaban kehidupan manusia, bentuk komunikasi mana yang lebih dulu ada? Apakah tulisan lebih dulu ada daripada lisan ataukah lisan yang lebih dulu?
Jika ditilik dari fase perkembangan kehidupan manusia, tentulah bahasa lisan muncul lebih dulu tinimbang tulisan. Ada banyak hal yang membuktikan ini.

Pertama, di awal-awal pertumbuhannya, manusia mana pun di dunia ini belajar bahasa secara lisan beberapa tahun sebelum mereka belajar membaca atau menulis. Tidak ada manusia di awal-awal perkembangannya belajar membaca dan menulis. Dua aktivitas ini digeluti ketika terlebih dahulu bahasa lisan dikuasai.

Bukti berikutnya, cermati aktivitas komunikasi orang dewasa. Antara lisan dan tulisan, manakah yang paling banyak dilakukan? Jawabannya pastilah berbahasa secara lisan. Rutinitas ini berlangsung saban hari, bahkan ketika tidur sekalipun. Namun, tak demikian dengan tulisan. Hanya segelintir orang yang melakukannya. Itu pun tidak dalam frekuensi yang sering.

Bukti lain, semua sistem tulisan mewakili bentuk ucapan dan tidak mewakili ide ataupun objek dalam dunia nonkebahasaan.

Semua kegiatan kerja sama yang tertata bergantung kepada bahasa sebagai sarana untuk mengawasi dan mengarahkan kegiatan. Ini adalah bukti keempat bahwa tradisi lisan lebih dulu ada di permukaan bumi ini daripada tulisan.

Karena bahasa lisan lebih dulu ada daripada tulisan, kita tidak akan pernah tahu bagaimana Nabi Musa bersuara di Gunung Sinai, bagaimana Isa berseru kepada pengikutnya, bagaimana Alexander Agung memberi perintah kepada pasukannya. Tak ada catatan tentang itu.


Itulah beberapa bukti bahwa bahasa lisan telah lebih dulu ada daripada tulisan.[]

No comments:

Post a Comment

Komentarilah dengan Bijak dan Rekonstuktif. Terima Kasih atas Komentar Anda!